ATTAR SAVING MODE
Energy Saving Mode Using CSS3

Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!

Copyright * Maret 2012 * attarperdana.blogspot.com - All rights reserved

Selasa, 11 Juni 2013

Ngga Peka, Ngga Kaya

Siapa yang tahu arti judul tulisan ini? Sebenarnya judulnya cukup straight forward, begini..

Percaya ngga percaya, banyak banget inspirasi yang bisa kita dapatkan dari sekeliling kita, asal kita mau peka. Kata kunci: mau peka. Kenapa saya bilang gitu? Karena ya itu tadi, inspirasi itu ada di sekeliling kita, begitu juga kesempatan. Sayangnya, banyak dari kita yang ignorant (cuek). Kita ngga sadar bahwa menjadi orang yang peka itu penting dan banyak manfaatnya, sehingga kita 'ngga mau' peka.

Orang yang peka dengan sekeliling akan memenuhi pemikirannya selama dia membuka mata di pagi hari, hingga mengistirahatkan matanya ketika tidur di malam hari. Pertanyaan seperti apa?

- Kenapa koq begitu ya? Lalu..
- Bukankah sebaiknya dibuat begini ya?
- Apa lagi ya yang bisa dibuat lebih baik?
- Gimana caranya untuk membuatnya lebih efisien / lebih rapih / lebih besar / lebih cepat / lebih tepat / lebih impactful?
- dst

Tau ngga? Pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang juga memenuhi otak orang-orang peduli,.. orang-orang kreatif. Yes, dengan kata lain, orang-orang kreatif adalah orang-orang yang mau peka.

Mereka selalu memperhatikan hal-hal kecil, hingga hal-hal besar yang terjadi (dengan cara memperluas wawasan).. dan selalu menanyakan dirinya sendiri kenapa begini, kenapa begitu, apa yang bisa membuatnya lebih baik lagi?

Jadi,.. orang yang peka, adalah orang yang kreatif. Dan,.. orang yang kreatif, cenderung akan bisa mencari jalan untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang kaya / sukses.

Mau kaya? Jadilah orang yang peka!

Masa Muda Cuma Sekali

Tau atau pernah nonton film "Back To The Future"? Di situ, mereka bisa seenaknya 'maju mundurin' waktu, karena ada alat yang diciptakan sama si Sang Professor. Itu film Hollywood!

Di kenyataannya, kita hidup cuma 1x. Kita ngga bisa 'maju mundurin' waktu. Kita mau bengong, mau tidur, waktu jalan terus. Setelah Agan membaca habis tulisan saya ini, kamu sudah melewati 1-2 menit waktu Agan.

Pertanyaannya: waktu yang Agan lewati itu, termasuk BERMAKNA atau TERBUANG SIA-SIA?

Siapa yang sering males-malesan? Kesehariannya diisi nongkrong di warung, ngerokok, ngegosip, nonton Tv (program yang tidak mendidik), dan seterusnya? Apa ngga berasa sayang ya ngebuang waktu? Tau kan, ngga peduli sekaya apapun Agan, Agan ngga akan pernah bisa membeli waktu!

Steve Jobs, salah satu orang terkaya di dunia,.. ketika kankernya semakin parah, dia ngga bisa beli waktu untuk lebih lama lagi hidup di dunia ini. No one can! Randy Pausch, seorang Professor yang terkenal dengan "The Last Lecture"-nya dan bukunya dengan judul yang sama juga ngga mampu membeli waktu ketika dia didiagnosa kanker.

Steve dan Randy sama-sama berusaha memaksimalkan hidup mereka di saat-saat akhir. Dan saya cukup yakin, ketika mereka meninggalkan dunia ini, mereka bahagia. Karena apa? Karena mereka tidak hanya memaksimalkan hidup mereka di saat-saat akhir saja, tapi mereka telah selalu berusaha semaksimal mungkin selama hidupnya. Buktinya apa? Pencapaian-pencapaian mereka selama hidupnya!

Nah, kita yang masih muda , seharusnya bisa belajar dari Steve dan Randy. Kita juga seharusnya bisa 'lebih sadar' lagi bahwa hidup ini cuma 1x. Masa muda kita juga cuma 1x. Jangan kita sia-siakan.

Pertanyaannya: Apa yang sudah Agan lakukan di dalam hidup ini, yang bisa Agan banggakan? Apakah pencapaian itu sudah cukup? Agan puas? Ngga ingin berusaha mencapai sesuatu yang lebih besar lagi, lebih banyak lagi? Agan ngga ingin bermanfaat untuk lebih banyak orang lagi? dan seterusnya...

Saya percaya, akar dari semua motivasi adalah KESADARAN akan pentingnya suatu hal. Kalau Agan sudah sadar bahwa hidup ini cuma 1x dan sayang kalau disia-siakan, Agan akan secara otomatis berusaha semaksimal mungkin 'setiap detiknya'.

Kalau bisa produktif di masa muda, sukses di usia muda,.. kenapa mesti buang-buang waktu dan nunggu sukses di usia tua?

Mau Sukses? Jadilah Bayi

Ada yang bisa tebak apa yang akan saya tulis di sini? Gini..

Ketika dulu Agan masih bayi, hampir semua barang pasti Agan mau masukin ke dalam mulut. Apakah barang itu tajam atau lebih besar dari mulut Agan,.. Agan punya keyakinan yang besar bahwa Agan akan bisa menaklukan barang itu, seolah-olah Agan ngga punya rasa takutnya.

Ketika umur 5 tahun, ketika ditanya sama orang tua atau paman dan bini, “Nanti kalau besar, kamu mau jadi apa?” Jawaban Agan ngga jauh-jauh dari, “Saya mau jadi Presiden”, “Saya mau jadi Astronot”, “Saya mau jadi Polisi”, “Saya mau jadi Pemadam Kebakaran”, “Saya mau jadi Dokter”, dan seterusnya.

Padahal.. kalau mau ditelaah, waktu umur segitu, Agan mana tau gimana caranya jadi Presiden, Astronot, Polisi, Pemadam Kebakaran, dan Dokter?! Emangnya gampang untuk bisa jadi profesi-profesi itu?
Semakin Agan beranjak dewasa, semakin ‘kecil’ cita-cita yang ingin dicapai. Yang tadinya mau jadi Presiden, akhirnya kalau ditanya mau jadi apa, jawabannya, “Hmm.. ngga tau.” Nah jawaban ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang takut gagal. Mereka ngga mau pasang target, karena takut ngga bisa mencapainya.. takut ‘sakit’.

Kenapa, semakin otak manusia beranjak dewasa, semakin besar dan berkembang, kok malah semakin takut dalam membuat target? Bukankah justru seharusnya kita lebih pintar, dan lebih tahu gimana caranya untuk menggapai cita-cita?

Saya perhatikan, orang-orang sukses itu adalah orang-orang yang ngga punya rasa takut. Mereka ngga takut dalam bermimpi. Mereka ngga takut dalam men-set target. Mereka ngga takut dalam mengambil langkah pertama. Mereka ngga takut gagal. Mereka ngga takut ketika berhadapan dengan rintangan. Mereka ngga takut dicemooh orang lain ketika melakukan hal-hal yang mereka yakini. Dan masih banyak lainnya..

Mau sukses? Jadilah bayi!

Tips Meraih Sukses

Apa itu sukses? Semua orang punya definisi arti sukses yang beda-beda. Ngga ada yang salah. Bebas.


Kalau menurut saya, seseorang itu bisa dibilang sukses ketika dia berhasil mencapai apa yang dia targetkan diawal, atau ketika dia mendapatkan apa yang dia inginkan.


Beberapa ‘pesan’ saya berkaitan dengan kesuksesan:

1. Jangan melihat sukses hanya dari hal-hal yang besar. MISAL: Kalau Agan tadi malam ingin pagi ini bangun jam 08.00 dan berhasil bangun jam 08.00, berarti Agan sukses (untuk hal itu).

2. Arti sukses harus berkembang dari waktu ke waktu. MISAL: Ketika Agan masih duduk di bangku SD, target Agan adalah lulus SD. Ketika berhasil lulus SD, apakah berhenti di situ? Ngga kan? Target berikutnya: SMP, SMA, Kuliah, dan seterusnya.

3. Jangan hanya punya 1 arti sukses (target). MISAL: Kalau bisa jadi mahasiswa yang punya nilai akademis baik, punya bisnis yang sukses, kenapa tidak?

Nah, tips yang paling penting: Ngga ada artinya Agan mengejar kesuksesan, kalau sepanjang perjalanannya, Agan ngga bisa nikmati.

Sukses adalah sebuah tujuan dan proses pada saat yang bersamaan. Menurut saya, kalau bisa menikmati perjalanan menuju sukses, kenapa mesti baru nikmatinnya ketika suatu hari nanti sukses?

Gimana caranya? Jangan pernah puas.. berusaha terus untuk berbuat lebih, untuk #AchieveMore. Tapi pada bersamaan, bersyukurlah. Sadarilah bahwa #HidupIniIndah.

Biografi Bill Gates






William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.

Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Bill Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu.

Dia dengan cepat menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang eksentrik,” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu. Bill Gates menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Namun, Bill gates memutuskan keluar (drop out) untuk menyumbangkan wakunya ke Microsoft.

Latar Belakang Pekerjaan

Melalui usaha kerasnya, perusahaan yang ia dirikan yang bernama Microsoft Corporation menjadi sukses dan Bill Gates melambung menjadi seorang jutawan. Di tahun 1990 Bill Gates sukses merilis sistem operasi yang sangat sukses di pasaran dunia. Namun, Bill Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik dalam karirnya. Tidak hanya satu kali, bahkan Bill Gates melakukan beberapa kali kesalahan dalam bisnis perangkat lunaknya. Di tahun 1990 Bill Gates mendapat tuntutan dari Departemen Keadilan Amerika Serikat dengan dakwaan Gates telah melakukan monopoli terhadap perusahaan-perusahaan kecil. Dan sekali lagi Bill Gates tersandung oleh hukum undang-undang bisnis Amerika Serikat pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Bill gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Pegawai Eksekutif dan ia memilih kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaanya sendiri, Microsoft Corp. Dan pada awal tahun 2008, Bill Gates memutuskan untuk mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.

Kehidupan Pribadi

Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak,


Jennifer Katherine Gates (1996), Rory John Gates (1999) dan Phoebe Adele gates (2002). Dengan istrinya, Bill Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, yang merupakan sebuah Yayasan Sosial yang memperhatikan pederita AIDS, beasiswa bagi universitas-universitas dan kepedulian pada dunia ketiga. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan banyak orang tentang praktik monopoli, adikuasa perusahaannya dan beberapa kejahatan yang telah ia lakukan, tetapi beberapa orang yang dekat dengan Bill Gates berkata bahwa ia memang telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Di tahun 1999 koran Washington Post memberitakan bahwa "Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan $5 milyar kepada organisasi mereka. Hal itu tentu tidak mengherankan karena menurut survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi orang terkaya di dunia berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar. Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat, namun usaha keras dan sikap pantang menyerah Bill Gates telah membuahkan hasil yang dapat ia nikmati saat ini.


FAKTA FAKTA KEKAYAAN BILL GATES

Mau tau seberapa kaya sih Bill Gates itu? Inilah Fakta-faktanya..


1. Bill Gates menghasilkan US$250 setiap detiknya, itu sekitar US$20 juta sehari dan US$7,8 milyar setahun!


2. Jika dia menjatuhkan US$1.000, dia bahkan tidak perlu repot-repot lagi untuk mengambilnya kembali karena sama dengan waktu 4 detik untuk mengambil, dia sudah memperoleh penghasilan dalam jumlah yang sama.


3. Utang nasional Amerika sekitar US$5,62 trilyun, jika Bill Gates akan membayar sendiri utang itu, dia akan melunasinya dalam waktu kurang dari 10 tahun.


4. Dia dapat menyumbangkan US$15 kepada semua orang di dunia tapi tetap dapat menyisakan US$5 juta sebagai uang sakunya.

5. Michael Jordan adalah atlit yg dibayar paling mahal di Amerika. Jika dia tidak makan dan minum dan tetap membiarkan penghasilannya utuh dalam setahun sejumlah US$30 juta, dia tetap harus menunggu sampai 277 tahun agar bisa sekaya Bill Gates sekarang.

6. Jika Bill Gates adalah sebuah negara, dia akan menjadi negara terkaya sedunia nomor ke 37 atau jadi perusahaan Amerika terbesar nomor 13, bahkan melebihi IBM.

7. Jika semua uang Bill Gates ditukarkan ke dalam pecahan US$1, kita dapat menyusunnya menjadi jalan dari bumi ke bulan, 14 kali bolak balik. Tapi jalan itu harus dibuat non stop selama 1.400 tahun dan menggunakan total 713 buah pesawat Boeing 747 untuk mengangkut semua uang itu.

8. Bill Gates sekarang berumur 40 tahun. Jika kita mengasumsikan dia dapat hidup 35 tahun lagi maka dia harus membelanjakan US$6,78 juta per hari untuk menghabiskan semua uangnya sebelum dia pergi ke surga.

9. Tapi! Jika pemakai Microsoft Windows dapat mengklaim US$1 untuk setiap kali komputernya hang karena Microsoft Windows, Bill Gates akan segera bangkrut dalam waktu 3 tahun!


Sumber:

- www.wikipedia.com Wikipedia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia
- http://cyberions.blogspot.com/2009/11/fakta-tentang-kekayaan-bill-gates.html

Ketahanan Pangan di Indonesia

Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Di antara kebutuhan yang lainnya, pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup seseorang dapat terjamin.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang semenjak dulu hingga kini masih terkenal dengan mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Namun, dewasa ini Indonesia justru menghadapi masalah serius dalam situasi pangan.

Pada dasarnya, permasalahan ketahanan pangan di Indonesia sebenarnya tidak perlu terjadi. Hal ini dikarenakan Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan yang sangat banyak dan subur, maka semestinya ketersediaan pangan surplus. Namun, yang terjadi sekarang adalah ketahanan pangan di Indonesiabermasalah, bahkan cenderung kedodoran. Ada banyak faktor, salah satunya konversi lahan pertanian yang tinggi dan tingkat pertumbuhan penduduk yang hampir tidak terkendali.

Pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat sepertinya tidak diimbangi dengan sarana dan prasaran yang membantu. Melihat pada kondisi global misalnya, banyaknya jumlah penduduk sekarang menjadi masalah besar. Jumlah penduduk dunia sekarang yang ketahui telah mencapai 9 miliar jiwa. Bandingkan dengan jumlah pada 50 tahun sebelumnya, yang hanya 3 miliar jiwa. Dalam kurun 50 tahun jumlah penduduk dunia meningkat pesat hingga lebih dari dua kali lipat. Di Indonesia sendiri pascasensus 2010, jumlah penduduknya mencapai 235-240 juta.

Jumlah yang sangat besar ini sepertinya tidak diimbangi dengan kemampuan lahan pertanian di Indoensia. Konversi besar-besaran lahan pertanian ke non-pertanian menambah buruk kondisi pangan di bumi Nusantara ini. Misalnya seperti mengkonversi lahan pertanian menjadi pemukiman yang menngakibatkan lahan pertanian semakin sempit. Lambat laun, kesulitan pangan mulai dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat miskin pun menjadi semakin merasakan kesulitan akibat menurunnya ketahanan pangan.

Keterbatasan jumlah lahan juga berakibat pada kinerja para penggarap lahan, di mana mereka hanya menggarap sedikit lahan dan kesejahteraannya menjadi tidak terjamin. Sementara, tuntutan kepada pertanian untuk menghasilkan komoditi pangan sangatlah besar mengingat populasi penduduk Indonesia yang terus meningkat. Sebagai contoh, luas lahan pertanian Indonesia sama dengan Vietnam, tetapi jumlah penduduk negara ini hampir tiga kali lipat jumlah penduduk negara itu, dan pada akhirnya setiap petani di Indonesia hanya bisa memiliki lahan yang luasnya terbatas. Meskipun 70 persen penduduk Indonesia berprofesi petani, namun rata-rata hanya memiliki 0,3 hektar lahan untuk digarap. Sehingga meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap pesat, kekurangan pangan dan nutrisi masih terjadi.

Selain masalah besarnya populasi dan semakin sempitnya lahan pertanian, setidaknya ada beberapa masalah ketahanan pangan yang dihadapi oleh Indonesia, antara lain: masalah sistem yang belum terintegrasi dengan baik, kesulitan untuk meningkatkan sejumlah komoditi unggulan pertanian, sistem cadangan dan distribusi serta rantai pasokan dan logistik nasional yang belum efisien, mahalnya ongkos transportasi, sering ditemuinya kasus kekurangan produksi di sejumlah daerah, dan masalah stabilitas harga. Pada dasarnya masalah ketahanan pangan merupakan masalah nasional yang perlu diperhatikan secara menyeluruh.

Masalah pangan di Indonesia sebenarnya tidak perlu terjadi apabila kelangkaan pangan bisa diatasi. Seperti diketahui, masalah komoditi pangan utama masyarakat Indonesia adalah adalah karena kelangkaan beras. Sebenarnya, dulu kelangkaan ini tidak terjadi karena tiap daerah di Indonesia tidak mengonsumsi beras saja. Makanan utama di beberapa daerah di Indonesia juga berbeda-beda. Bahan makanan utama masyarakat Madura dan Nusa Tenggara adalah jagung. Masyarakat Maluku dan Irian Jaya punya makanan utama sagu. Dan beras adalah makanan utama untuk masyarakat Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi walaupun ada juga yang menjadikan singkong, ubi dan sorgum sebagai bahan makanan utama.

Tetapi seluruh hal tersebut berubah total setelah pemerintah Orde Baru memberlakukan Swasembada Beras yang secara tidak langsung memaksa orang yang biasanya mengonsumsi bahan makanan non-beras untuk mengonsumsi beras. Yang terjadi selanjurnya adalah muncul lonjakan konsumsi beras nasional hingga saat ini. Ini akhirnya memaksa pemerintah untuk impor beras.

Padahal jika tiap daerah tetap bertahan dengan makanan utama masing-masing maka tidak akan muncul kelangkaan dan impor bahan makanan pokok beras. Efek lain pun muncul akibat perubahan pola makan masyarakat Indonesia. Keberagaman komoditi pertanian yang menjadi unggulan setiap daerah di Indonesia lenyap dengan sendirinya demi program Swasembada Beras itu.

Masalah pangan harus segera diatasi karena menyangkut kebutuhan semua orang, terutama di Indonesia. Selain itu masalah-masalah lain yang terkait dengan pangan juga diperlukan solusi segera, sebelum kesulitan pangan benar-benar terjadi.

Solusi Ketahanan Pangan di Indonesia


Menghadapi tantangan ketahanan pangan, diperlukan beberapa langkah, mulai dari peningkatan ketersediaan, stabilitas, aksesabilitas, konsumsi sehingga setiap individu dapat memiliki kesempatan yang sama dalam memenuhi pangannya.

Mungkin sulit untuk mengerem laju penduduk yang terjadi di Indonesia, dan juga menambah jumlah lahan pertanian yang ada, karena berbagai faktor dan konversi besar-besaran yang terjadi. Namun yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti dari kondisi pertanian dan ketahanan pangan saat ini antara lain langkah strategis penerapan dalam menyelesaikan ketahanan pangan pada total luas lahan yang ada,serta upaya untuk fertilizer/pemupukan dan bibit unggulnya.

Luas lahan yang merupakan konversi dari sawah juga harus diperhatikan masalah tata ruangnya. Sementara itu, sistem pemupukannya harus menggunakan bahan organik dan harus diperhatikan formulanya. Selain itu, perlu diperhatikan mengenai pengelolaan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia dan teknologi untuk kemajuan pangan dan pertanian Indonesia.

Teknologi jadi bagian penting dalam pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan. Teknologi memang hanya tools atau alat, tetapi perlu dipikirkan bagaimana kita dapat membantu para petani agar dapat meningkatkan kualitas produk mereka. Teknologi juga perlu diperhatikan untuk mengimbangi berkurangnya lahan pertanian.

Indonesia juga mestinya melihat contoh-contoh negara lain yang berhasil memanfaatkan lahan sempit, namun dengan teknologi yang majumereka bisa mengatasinya. Kualitas para petani perlu juga perhatian untuk mengolah sumber daya alam yang ada. Para petani tersebut perlu diberikan pengetahuan agar mampu memajukan jumlah komoditi pertanian. Contohnya diberikan pelatihan bagi para petani agar mereka dapat memberi perlindungan lebih aman dan efektif terhadap tanaman mereka dari serangan hama, penyakit, dan lainnya.

Cara lain, bisa dengan mengembalikan lagi atau melestarikan kebiasaan makanan pokok di tiap daerah. Seharusnya masyarakat suatu daerah dibiarkan mengonsumsi bahan makanan yang biasa dikonsumsi secara turun temurun. Semua itu bisa terlaksana asalkan adagoodwill dari masyarakat Indonesia, mulai dari presiden, menteri dan seluruh rakyat untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki. Atau dengan mengganti beras dengan bahan makanan berkomposisi sama atau lebih bergizi seperti sayur-sayuran dan umbi-umbian.

Dengan mengembangkan keunggulan komoditi pertanian yang dimiliki oleh daerah, Indonesia tidak perlu impor bahan makanan. Jumlah penduduk 240 juta dapat menjadi pasar yang luar bisa bagi Indonesia. Mungkin ekspor bisa menjadi tujuan pada akhirnya, tetapi memenuhi kebutuhan dalam negeri lebih utama yaitu dengan memanfaatkan keunggulan komoditi masing-masing daerah. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan jagung, Jawa dapat membelinya ke Sulawesi atau Nusa Tenggara. Untuk memenuhi kebutuhan bawang maka Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan lain-lain dapat membeli ke Jawa. Jadi harus ada kekhususan komoditi pertanian di suatu daerah sebagai komoditi pertanian unggulan.

Semua upaya untuk menangani permasalahan ketahanan pangan ini harus melibatkan semua pihak. Hal ini dimaksudkan agar seluruh rencana penanganan ini dapat terlaksana dengan baik sehingga tidak ada lagi masalah pangan.